Padang,AP– Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno, kembali menginstruksikan pada bupati/wali kota agar serius dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir bandang dan longsor. Sebab bencana ini sebenarnya bisa diantisipasi sejak awal. Salahsatunya dengan memeriksa dan membersihkan hulu sungai secara berkala.
“Banjir bandang terjadi akibat air yang selama ini tersumbat membentuk embung alami. Lalu membludak ketika debit sungai meningkat karena hujan deras. Tak jarang banjir bandang membawa material bebatuan dan kayu yang banyak, kemudian menerjang permukiman warga, sehingga mengakibatkan korban jiwa,” kata Irwan saat
membuka rapat koordinasi mitigasi gempa, tsunami, banjir, dan longsor, di Auditorium Gubernur Sumbar, Jumat (15/2/2019).
Menurut Irwan, bupati/wali kota perlu
menggencarkan kembali pemeriksaan hulu sungai. Selama ini, pemeriksaan yang dilakukan kurang optimal dan tidak berkelanjutan.
“Harusnya pemeriksaan hulu sungai itu 3 kali setahun. Tapi kenyataan ada yang sekali setahun. Bahkan ada yang sama sekali tidak melakukan. Komitmen ini yang perlu dilakukan supaya di Sumbar jumlah banjir bandang terus berkurang, dan zero korban jiwa. Ajak kelompok masyarakat, pecinta alam untuk ikut membersihkan hulu sungai, pasti mereka bersedia,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sumbar, Rumainur mengatakan, BPBD Sumbar tidak punya anggaran khusus untuk pembersihan hulu sungai. Kewenangan itu berada di BPBD kabupaten/kota, BPBD Sumbar hanya bisa memberikan bantuan operasional berupa tenaga dan dukungan peralatan.
“Kalau BPBD kabupaten/kota minta bantuan tenaga dan alat, pasti kita kirim. Tidak mungkin pula kita yang datang ke hulu sungai di suatu daerah untuk melakukan pembersihan. Kami di provinsi menunggu permintaan, kalau ada yang butuh bantuan pemeriksaan hulu sungai pasti kita siap,” katanya. (FS/I)
