Kamil dan Ahmad Tampil di MHQ Pertemuan Da’i dan Ulama Internasional

HarneliPadang AP– Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) pada pertemuan da’i dan ulama se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa yang diselenggarakan di Padang cukup menarik dan berkesan. Pada lomba MHQ di Aula Asrama Haji Tabing, Selasa (11/7) itu nampak dua hafiz cilik Kamil dan Ahmad.
Kedua hafiz cilik ini tampil sebagai peserta cabang tahfiz 30 juz. Ahmad melafazkan ayat suci Al Quran cukup fasih di depan dua juri asal Arab Saudi, Syekh Mansur Ar Rimy dan Syeikh Mahir. Penampilan Ahmad cukup memukau juri dan peserta lainnya.
“Subhanallah, siapa pengajarnya?” tanya Syeikh Mansur kepada Ahmad.
Ahmad kemudian menjawab, “Ustad Ikke Mutaqin.”
Setelah Ahmad, giliran Kamil yang tampil di depan para juri. Kamil awalnya terlihat sedikit gugup. Beberapa kali bacaannya diluruskan juri. Namun begitu, secara keseluruhan penampilan Kamil cukup mempesona siang itu.
Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo memang kagum dengan kemampuan kedua hafiz ini. Menurut Mahyeldi, keduanya merupakan aset Allah dan tanda kebesaran Allah.
Walikota mengaku, seumur-umur baru kali ini dirinya bertemu hafizh yang dengan mudah mengetahui seluruh isi Alquran. Menurutnya, hanya ada dua di dunia yang seperti Ahmad dan Kamil.
“Sebelumnya ada di Russia. Dan sekarang di Indonesia. Ini tandanya orang Indonesia hebat-hebat,” tukas Walikota.
Seperti diketahui, Ahmad dan Kamil ibarat mesin ‘google’. Keduanya mampu mengetahui apapun jenis surat maupun ayat di Al-Qur’an. Dengan berbagai cara apapun hafalannya diuji, mereka tetap bisa meneruskan penggalan ayat yang dibacakan. Bahkan dengan membolak-balik Al Quran sekalipun.
Kamil dan Ahmad ditempa di Pesantren de Muttaqin, Jogjakarta. Mereka dimentori oleh Ike Muttaqin.
“Kamil dan Ahmad sama-sama yatim,” kata Ike Muttaqin kemarin itu.
Kamil bernama lengkap Kamil Ramadhan bin Muhammad Abduh. Sejak orangtua laki-lakinya meninggal dunia, ibunya bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT). “Kamil sempat menjadi pengemis di jalanan,” ungkap Ike Muttaqin.
Tak kuat hidup mengemis di jalanan, Kamil meminta tinggal bersama kakek dan neneknya di tengah hutan di Magelang.“Saya menemukan Kamil 1,5 tahun lalu, waktu itu Kamil belum hafal Al-Qur’an,” cerita Ike.
Tingkat kecerdasan Kamil di atas rata-rata. Dalam kurun waktu 6,5 bulan, Kamil mampu menamatkan Al-Qur’an. Selain mampu menghafal 30 juz, Kamil bisa diuji nama ayat, halaman dan nama surat. “Kamil bisa membaca ayat mundur, bahkan sampai 100 halaman,” ungkap Ike.
Kemampuan Ahmad serupa dengan Kamil. Ahmad juga mampu hafal Al-Qur’an. Ahmad khatam Al-Qur’an dalam kurun waktu 8 bulan.
“Orangtua laki-laki Ahmad dari Payakumbuh. Orangtuanya meninggal tiga tahun silam karena sakit,” ucap Ike.(tf/ch/yz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *