Latar Belakang Peringati Hari Jadi Kota Padang ke 349, Suatu Refleksi Perjuangan Rakyat Kota Padang

Padang AP– Latar belakang di peringati Hari Jadi Kota Padang, ke 349 tahun 2018, merupakan suatu refleksi perjuangan rakyat Sumatera Barat umumnya dan Rakyat Kota Padang khususnya dalam mengusir penjajah Belanda dari ranah minangkabau.
Perjuangan merupakan sebuah proses perjalanan sejarah rakyat kota Padang yang cukup panjang menentang kekuasaan penjajahan ‘Imperialisme’ Pemerintah Hindia Belanda dengan melakukan penyerangan terhadap loji Belanda di kawasan kota Tua ‘Heritoge’ muara padang tanggal 7 Agustus 1669.

Peristiwa heroik inilah dijadikan momentum peringatan Hari Jadi Kota Padang setiap tahun di peringati dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan dan acara puncaknya adalah Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang.Sebut Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, SP.
Hari ini Selasa 7 Agustus 2018 merupakan peringatan hari jadi Kota Padang ke – 349 Tahun 2018.

Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, SP dalam kata sambutannya pada HUT Kota Padang ke 349 Tahun 2018 bahwa setiap kita memperingati hari lahir kota Padang membawa memori kita kembali mengingat peristiwa heroik 7 Agustus 1669, dimana pasukan Berbangso Taji dari Pauh – Koto Tangah dengan dukungan penuh dari masyarakat melakukan penyerangan keloji Belanda.mengakibatkan jatuhnya korban dari kedua belah pihak dan mendatangkan kerugian yang sangat besar bagi pemerintah Belanda, Sebut Walikota Padang.

Selanjutnya berdasarkan peraturan pemerintah No. 17 tahun 1980, 21 Maret 1980 Wilayah Administrasi Kota Padang diperluas dari 33 KM2 Menjadi 694,96 KM2 meliputi 11 Kecamatan dan 193 Kelurahan, Kota Padang semakin berkembang menjadi pusat pemerintahan, Perdagangan dan industri, Pendidikan dan Pintu Gerbang Sumbar dengan Fasilitas sarana dan prasarana cukup memadai.

Saat ini dalam usia 349 Kota Padang dengan luas daratan 694,96 KM2 ditambah dengan luas lautan 700 KM2, Meliputi 11 Kecamatan dan 104 Kelurahan, telah berhasil meraih berbagai prestasi pembangunan namun disisi lain Kita Padang sebagai Kota besar yang sudah di tetapkan sebagai Kota inti Metropolitan Palapa ( Padang – Lubuk Alung – Pariaman).
tetap saja masih dihadapkan pada tantangan beberapa masalah perkotaan, ujar Mahyeldi.

Disamping itu, berbagai permasalahan mendasar perkotaan secara bertahap mulai dapat diurai diminimalisir dengan baik sehinnga para pedagang dapat mematuhi semua aturan yang telah di sepakat bersama demi ketertiban dan keamanan. Bersambung… (tf).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *