Mahyeldi: Umat Mestinya Seperti Kubah Besar Di Tengah

poioPADANG AP-Idealnya komposisi bangsa Indonesia seperti kubah masjid yang besar di tengah, bukan seperti piramid. Strategi yang mestinya dilakukan adalah dengan menguatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Hal ini dikatakan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo di hadapan ratusan jamaah usai salat subuh di Masjid Agung Al-Makmur Kota Banda Aceh, Selasa (21/3/2017). Saat itu walikota yang juga seorang ulama memenuhi undangan masyarakat Banda Aceh setelah sebelumnya melakukan safari ke Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya dalam rangka penyerahan bantuan pembangunan rumah bagi korban gempa di Desa Blang Iboih.

ikiMahyeldi menyebut, penguatan UMKM melalui dukungan koperasi jasa keuangan syariah (KJKS)  yang di-backup pemerintah akan menumbuhkan iklim perekonomian yang sehat dalam masyarakat.  Khususnya, masyarakat menengah, sehingga dapat berkembang.

“Kita mengutamakan pelaku usaha lokal agar produknya mendapatkan pemasaran yang baik, ” sebutnya.

Mahyeldi mengatakan, kehadiran ritel -ritel dari luar daerah yang tidak mengakomodir produk tempatan berarti tidak berpihak kepada UMKM. Hal itu menjadi salah satu alasan pihaknya belum mengizinkan kehadiran ritel seperti itu di Padang.

“Ritel yang tidak berpihak kepada UMKM tidak saya izinkan masuk Padang, ” ujarnya.

Selain menguatkan UMKM, kata Mahyeldi, semangat persatuan, kepedulian dan kesetiakawan juga harus ditumbuhkan di kalangan umat.

“Memeperkuat persatuan, menumbuhkan semangat kepedulian dan kesetiakawanan juga perlu, ” ujar politisi PKS itu.

Pada kesempatan ini Mahyeldi juga menjawab beberapa pertanyaan dari jamaah di masjid tersebut. Sebagian mengaku, yang telah dilakukan walikota di Padang suatu yang mesti diterapkan di Aceh. Diantaranya warga Aceh tertarik dengan ritel Minang Mart yang mulai tumbuh di Padang,  juga terhadap koperasi yang berbasis syariah (KJKS).

“Kami berharap pemerintah juga melakukan hal yang sama di Aceh sehingga kelak juga ada Aceh Mart seperti di Padang, ” kata salah seorang penanya yang merupakan penggiat ekonomi syariah. (hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *