Proyek Asal JadI Ala CV. Empat Putra (Eds 02)

Labrak Bestek “Ketinggian TidaK Sama, Adukan Semen Terlihat Tidak Sesuai Takaran”

Solok, AP – Meneruskan pemberitaan sebelumnya, bahwa kegiatan pembangunan rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi (DAK) Bandar silanjai, Kenagarian Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar. Diketahui selaku kontraktor pelaksana CV. Empat Putra. Proyek yang bersumber dari APBD Kabupaten Solok, tahun anggaran 2016, Nomor kontrak : 610/964/KPA-SDA/PUK-2016, dengan nilai kontrak Rp 435.760.000. Terlihat, pada pekerjaan tersebut amburadul dan kuat dugaan tidak sesuai bestek.

Disampaikan warga, pekerjaan rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi ini, ditemukan banyak kejanggalan. Contohnya, ketinggian pemasangan tembok/batu tidak sama, sebagian pemasangan dilakukan hanya pada ketinggian 50 Cm saja dan ada juga 70 cm. Perbedaan ketinggian itu, dimungkinkan akan membuat air akan melimpah, sebab debit air yang mangaliri Bandar silanjai cukup besar. Sementara pengawasan dari Dinas PU Kabupaten Solok sangat lemah sehingga kontraktor pelaksana leluasa berbuat curang, ungkapnya.

kasus-kegiatan-irigasiSelain itu, batu sebelumnya yang tertanam disepanjang lantai ataupun pada dinding bandar, tidak di bongkar hanya di timpa saja dengan pasangaan baru, padahal kondisi lokasi proyek berada di dataran tinggi dan berliku. Begitu juga adukan semen, terlihat tidak sesuai takaran. Jika pekerjaan asal-asalan, tentunya ketahanan proyek rehabilitasi Bandar Silanjai ini tidak akan kokoh. Apalagi derasnya debit air yang datang dari hulu yang mengaliri saluran irigasi tersebut sangat deras. Terangnya lagi.

Derasnya air yang mengaliri Bandar Silanjai, karena air tersebut datang dari ketinggian berliku di perbukitan. Nah, jika pemasangan batu pada dinding irigasi asal-asalan saja dan adukan semen tidak sesuai takaran, maka diprediksi pekerjaan pembangunan irigasi ini bakal mudah roboh. “Saya Yakin, tidak berapa lama lagi pasti bakalan jebol, akibat hantaman air yang cukup deras dari bukit itu” jelasnya sembari menunjuk bukit dimaksud.

Padahal, ungkap warga lainnya, tahun 2015 lalu, pekerjaan rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi di Bandar yang sama yang dahulunya dikerjakan di hulu terbukti belum sampai sebulan, dibeberapa titik sudah ambruk. Tampaknya permasalahan tersebut akan kembali terjadi pada pekerjaan yang sekarang..

Dikatakan Petani, “Kita para petani silanjai sangat berharap agar proyek pemeliharaan jaringan irigasi yang di kerjakan oleh CV. Empat Putra ini, dapat dilaksanakan sesuai perencanaan, kokoh dan bisa bertahan lama, dan jangan sampai ada permainan curang dalam pekerjaannya” Ungkap petani.

Terpisah, Wakil Ketua DPD Sumbar Lembaga Tinggi Komando Pengendalian Stabilitas Ketahanan Nasional (KPSKN-RI), Anasrul Leo. SH, mengatakan, pihak PU terkait harus tegas dalam menindak rekanan yang sengaja bermain curang. Jika tidak, tentunya para kontraktor lainnya akan berlaku sama alias leluasa berbuat curang dan kotor. Selain itu, Dinas PU harus menolak PHO rekanan tersebut dan kapan perlu di blacklist.

“Saya meminta Inspektorat setempat agar segera memantau setiap pekerjaan proyek Negara, yang dibiaya dari uang rakyat, baik bersumber dari APBN maupun APBD. Jadi, untuk Pekerjaan pembangunan rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi yang berlokasi di Bandar silanjai, Jorong Silanjai, Kenagarian Talang Babungo ini, dapat segera turun mengecek ke lapanagan, jangan hanya diam dikantor saja” tegas Anas Leo.

Masri, pelaksana lapangan CV. Empat Putra, yang akrab disapa Buyung saat dikonfirmasi media ini melalui via selularnya, mengatakan bahwa kegiatan pembangunan irigasi Bandar Silanjai masih dalam proses pengerjaan, dan ia barjanji bahwa batu lama yang ada sepanjang kegiatan pembangunan tersebut akan dibongkar. Namun mengenai adanaya kesalahan  …… Bersambung (Akmal/TIM).

Pemberita sebelumnya bisa dilihat di kategory Investigasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *