Walikota Paparkan Sistem Penanggulangan Bencana Di Padang

PADANG AP – Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo diundang sebagai salah satu pembicara dalam seminar nasional yang bertemakan “penguatan ketangguhan berbasis masyarakat dalam mitigasi bencana alam dan perubahan iklim” yang diselenggarakan Pusat Penilitian (Puslit) Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, Jawa Barat bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat.
Walikota Padang pada kesempatan itu diminta menjadi presenter bersama beberapa pakar lainnya berasal dari LIPI, BNPB, Institut Teknologi Bandung (ITB) serta dari perguruan tinggi yang ada di Pulau Jawa.
Dalam paparannya Mahyeldi membahas tentang sistem tata kelola implementasi penanggulangan bencana di Kota Padang. Kemudian ia juga menyebutkan best practice yaitunya pengalaman penanggulangan gempa di 2007 dan 2009 yang pernah dialami Kota Padang. Sebagaimana direncanakan, Kota Padang akan menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain yang berada di pesisir pantai di Indonesia, terkait daerah yang memiliki ancaman tsunami cukup tinggi.
‘Saya berharap, dalam hal ini dunia perguruan tinggi tetap aktif dan bersinergi membantu Pemerintah Kota Padang dalam memberikan rekomendasi taktis dan cermat. Diantaranya seperti terkait ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana serta peningkatan kapasitas masyarakat dan aparatur dalam penanggulangan bencana. Di samping itu, semoga juga disertai riset-riset yang berkaitan dalam upaya mengurangi dampak bencana lainnya seperti banjir, longsor dan sebagainya,” sebut Mahyeldi dihadapan 79 orang peserta yang berasal dari berbagai penjuru tanah air di Puslit LIPI Bandung, Rabu (30/11).
Setelah itu, Walikota Padang tersebut juga menjelaskan upaya yang telah dan sedang dilakukan Pemko Padang dalam melindungi seluruh warga Kota Padang dari setiap ancaman berbagai bencana alam. Kemudian juga menerangkan gagasan pemasangan tsunami safe zone, sebagai bagian dari pengurangan resiko bencana dan program sekolah shelter yang menjadi sarana vertical evacuation di Kota Padang. (hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *