Ariono Ketua RT Dadok Tunggul Hitam Suka Menolong Warga

Padang AT– Ariono (71) dan Yusnita (47) pasangan suami istri yang tinggal di RT 03 Rw 10, Jalan Cikarau, Maransi, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Sepasang insan ini tak terhitung hari, bulan dan tahun lagi diselimuti kesusahan, rumah reot yang didiami, dikala hujan bocor.

Sementara perjuangan hidup harus dijalani setiap hari tanpa mengeluh. Ariono hobi kerja sosial, suka menolong orang lain, bangga bisa membantu sesama. Hal itu terbukti ketika Walikota H. Mahyeldi berkunjung ke kawasan Maransi, Dadok. ” Ini rumah siapa, tanya Walikota H. Mahyeldi. Rumah pak RT 03 pak Wali, Pak Ariono, jawab warga sambil menunjukkan Ariono,” ungkap Walikota Walikota H. Mahyeldi ketika meresmikan pemakain bedah rumah Ariono dan Yusnita, Kamis (30/11).

” Ariono Pak Rt 03 RW 10, Dadok ini menyembunyikan kesusahannya pada orang lain, ia suka menolong sesama. Orang lain yang kehidupannya susah diberitahukan pada Pemerintah Kota Padang, agar menerima bantuan. Sementara ia dan istrinya lebih susah lagi, tapi disembunyikannya, ini adalah sikap yang mulia. Allah SWT tak sisa-sia, menggerakan bantuan Baznas untuk membangun rumahnya. Saat dilihat rumahnya memang tidak layak huni, maka disampaikan pada Baznas Kota Padang, langsung dikerjakan tanpa menunggu-nunggu waktu. Hanya berselang dua minggu pekerjaan rumah Ariono selesai, ” kata Walikota H. Mahyeldi.

Sedangkan Ariono dan istri tercinta Yusnita selama pembangunan rumahnya menumpang dulu di rumah warga, kebetulan di depan rumahnya juga. “Ariono yang sudah 15 tahun menjadi ketua RT 03, tiga periode, kedepan akan lebih leluasa dan baik lagi melayani urusan warga dari sebelumnya yang kondisi rumah tak layak huni. “Jaga dan periharalah baik-baik rumah ini. Rajin-rajinlah beribadah ke masjid bersama istri, jalankan program 18.21. Kenyataan, apa yang terjadi nanti, semua kita tak mengetahuinya, itulah kebesaran Allah, SWT, “ujar Walikota H. Mahyeldi mengingatkannya.

“Kami tak sempat lagi berfikir untuk merehab rumah. Soalnya derita kehidupan mendera lebih keras. Suami memang hobi menolong orang lain, siapa saja orangnya, sepanjang bisa dibantu, pasti di tolongnya. Rumah reot yang dihuni jadi istana kami puluhan tahun. Kami boleh dikatakan tak pernah cekcok, yang ada hanya kedamaian. Keceriaan selalu bersemayam, termasuk pada saat hujan tiba, atap bocor, ember menganga menampung air. Tidur pindah, menjauh dari percikan air hujan di dalam rumah,” ungkap Yusnita polos.

Kini Walikota H. Mahyeldi bersama Baznas membangunkan rumah baru untuk kami, memang tak terbayangkan sebelumnya. Dan tak ada lagi selama ini cita-cita untuk memperbaiki rumah, karena mencari kebutuhan hidup sehari-hari saja susah. Tapi Allah Swt memperlihatkan kebesarannya, rumah kami dibangunkan menjadi layak huni.

Perasaan hati ini sulit diungkapkan dan keluarkan, terharu serta beragam kecerian, dan kesedihan. Dan yang penting bersyukur pada Allah, terimakasih pak Walikota, Baznas, semoga semua rangakaian kegiatan ini bernilai ibadah dari Allah, Swt, sebut Yusnita yang telah dikarunia empat orang anak, semua sudah besar, dua orang telah berumah tangga, sumitra,dan Putri yang tinggal bersama.( rl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *