Warga Asing Ajak Masyarakat Mentawai Peduli Lingkungan

Padang AP– Mentawai (Sumatera Barat)- Kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat harus dikikis habis dengan kegiatan sebaliknya yang menekankan cinta lingkungan bersih. Organisasi A Perfect Foundation yang membentuk komunitas Pahlawan Sampah mengajak seluruh lapisan masyarakat peduli sampah dan kebersihan.
“saya tahu masyarakat Mentawai sangat cinta dengan daerahya yang sangat indah. Tetapi saya melihat banyak polusi akibat sampah di berbagai tempat. Saya mengajak semua masyarakat untuk mencintai lingkungan bersih” kata Karen salah satu penggagas Komunitas Pahlawan Sampah di stand A Perfect Foundation pada acara HKN ke-53 di Pantai Mapadegat Kecamatan Sipora Utara Sabtu, (11/11/2017).
Wanita berkebangsaan Inggris ini juga mengajak seluruh masyarakat untuk tidak menggunakan kantong plastik.
“kami mengajak masyarkat untuk menggunakan kantong yang bisa didaur ulang dan cepat hancur. Kantong plastik jika suudah menjadi sampah susah dihancurkan” ajaknya.
Menurut dia, kantong plastik jika sudah menjadi sampah membutuhkan waktu 500 hingga 1.000 tahun agar hancur dengan tanah. Sampah ini juga menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir serta akan menyengsarakan makluk hidup lain.
Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dinilai masih kurang. Pasalnya saat ini masih banyak ditemukan sampah-sampah yang berserekan baik dipinggiran jalan dan selokan bahkan laut.
Lebih lanjut Karen menuturkan, Mentawai sebagai wisata dunia harus terbebas dari sampah plastik, karena menurutnya jika tidak dimulai dari sekarang untuk meminimalisir dampak sampah, maka Mentawai akan mengalami kerugian besar tanpa kunjungan wisatawan asing.
“Mentawai kan wisata dunia, namun kalau sampah masih banyak wisatawan akan enggan ke Mentawai, akhibatnya Mentawai merugi” tuturnya.
Beberapa negara, katanya, sudah membatasi penggunaan kantong plastik, yakni, Ingris, Denmark sejak 1994, Prancis dan Italia menghukum pemakai kantong plastik, China sejak 2008, Kanada, Hongkong serta Amerika.
Dirinya bersama rekan sekerjanya Tom Matthews yang sama-sama sudah 3 tahun mendiami Mentawai pernah survei salah satu mini market di kawasan Tuapejat. Dengan hasil survei ditemukan mini market tersebut menghabiskan 400 kg kantong plastik perbulannya.
“ada satu toko di Tuapejat yang menghabiskan 400 kg plastik setiap bulanya. Itu baru satu toko, bayangkan kalau ada 10 toko, Mentawai ini akan menjadi gudang sampah” ucapnya.
Ia juga berharap Pemerintah dan OPD terkait harus lebih tanggap menangani sampah sejak dini karena menurutnya Pemerintah masih memiliki waktu untuk mengatasinya.
Dirinya melalui komunitas Pahlawan Sampah, mengajak masyarakat Bumi Sikerei untuk lebih sadar menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah disembarang tempat dan tidak menggunakan kantong plastik.
“Masyarakat harusnya jadi pelopor menjaga lingkungan hidup. Kan kalau terjadi bencana masyarakat sendiri juga yang merasakan. Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan sekitar kita sebagai anugerah Tuhan” pungkasnya.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *