Mahyeldi:Padang Siap Jadi Tuan Rumah HPN 2018

Padang AP-Berkembangnya berita-berita hoax melalui handphone ataupun media-media sosial harus bisa diatasi orang-orang di media massa dengan menyajikan berita benar, sesuai fakta di lapangan dan narasumber yang lengkap, serta komprehensif.
Hal itu disampaikan Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah tadi malam (8/2). Dia menyebut, bertepatan dengan Hari Pers Nasional, Kamis (9/2) setiap insan pers harus memiliki tanggung jawab terhadap bangsa dan Negara.
“Jangan sampai apa yang disampaikan itu justru memecah belah kehidupan berbangsa, karena berita yang tidak lengkap. Insan pers harus sadar efeknya ke depan,” sebut Mahyeldi.
Dalam pelaksanaan tugas-tugas, sebut Mahyeldi, jurnalis, pers harus memberikan sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan dengan narasumber yang juga lengkap. “Dewan Pers maupun organisasi kewartawanan harus lebih aktif lagi untuk mengawasi pemberitaan-pemberitaan di media massa,” lanjut orang nomor satu di pemerintahan Kota Padang ini.
Untuk pemerintahaan sendiri, Mahyeldi mengakui bahwa peran pers dalam menyokong pemerintahan sangat besar. Adanya pers menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam menjalankan program-program pemerintah daerah.
“Kami perlu mengetahui bagaimana kondisi riil di lapangan. Nah, dari media massa inilah kami tahu. Pemerintah juga butuh dikritisi. Pers adalah mitra pemerintah dalam menyuarakan setiap agenda pembangunan. Selama ini, kami selalu berupaya menjalin komunikasi dan kerja sama dengan pers,” kata Mahyeldi.
Mahyeldi menilai, peran media massa dalam menyokong pembangunan, khususnya di Kota Padang cukup berperan besar. Dengan adanya media massa, banyak masukan yang diterima Pemko Padang untuk kebaikan warga. “Pers mampu membuat kami sadar, apa-apa yang mungkin masih luput dari perhatian,” jelasnya.
Mahyeldi juga menjelaskan, dalam menangkal penyebaran berita hoax di tengah-tengah masyarakat akan bisa diatasi apabila memang ada niatan yang sunguh-sunguh dari pemerintah. Salah satu hal yang mungkin bisa dilakukan adalah mendata terlebih dahulu nomor handphone di masyarakat. Melalui nomor handphone yang sudah terdata, maka penyebar hoax akan ditemukan.
“Sekarang ini, untuk nomor handphone sangat bebas, tidak ada pendataan terkait pemilik nomor handphone. Hal yang sangat berbeda ini justru dilakukan di luar negeri. Ketika seorang wisatawan ingin membeli kartu handphone, dia akan diminta paspornya,” sebut Mahyeldi.
 Siap Jadi Tuan Rumah
Sementara itu, Mahyeldi mendukung penuh usulan pelaksanaan HPN 2018 diadakan di Padang, Sumbar. Penyelenggaraan HPN di Padang, sebut Mahyeldi, bisa menjadi promosi daerah bagi para tamu undangan. “Insya Allah, Padang siap menjadi tuan rumah HPN 2018. Kita dukung penuh upaya itu,” sebut Mahyeldi.
Dikatakan Mahyeldi, Padang saat ini tengah gencar-gencarnya menjadi tuan rumah berbagai event baik berskala nasional maupun internasional. Dengan ramainya iven di Padang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah, sekaligus media promosi bagi daerah.
 “Semuanya ada disini. Kita punya hotel dengan fasilitas yang lengkap, kuliner bercita rasa tinggi, serta objek wisata yang menarik,” tutur Mahyeldi. (y/eri.dtk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *