
Masalah demi masalah muncul ke permukaan dan menarik perhatian publik seperti gelombang hebat menghadang kinerja dirinya. Tapi, dikatakan, seberapapun besar gelombang dalam ritme karirnya, Erisman berusaha tetap optimal bertugas sebagai seorang Ketua DPRD.

Dikatakan, dirinya memandang dari sudut positif situasi dan kondisi yang menimpanya. “Semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menggoyang. Angin yang menggoyang ini bisa dari luar bisa dari dalam. Kita harus siap,” sela dia.
Menurutnya, sebagai seorang kader yang baik, dirinya hanya perlu bekerja sebaik mungkin. Masalah berupa penzoliman yang terjadi pada dirinya, dia berusaha tetap positif. “Jika ada isu-isu yang tidak terbukti, Kita perlu perjuangkan. Kalau penzoliman, kita harus membela diri.
Seperti diketahui, Erisman belakangan ini terdera berbagai macam tudingan. Mulai dari isu perselingkuhan sampai isu pemecatan dirinya sebagai seorang Ketua DPRD Kota Padang. Hingga saat ini, ditegaskan oleh Erisman, berbagai tudingan tersebut belum terbukti. Terlebih lagi soal pemecatan dirinya oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra, yang sampai sekarang belum jelas hitam-putihnya.
“Saya sudah mengajukan permohonan ke DPP meminta kejelasan soal SK yang dikabarkan menegaskan pemecatan diri saya. Tapi sampai sekarang, tidak ada kejelasan. Bahkan, berita terakhir ada pula kabar yang saya dengar SK tersebut dicabut. Ini semua masih berupa kabar angin. Yang penting sekarang, Saya tetap harus menjalankan kinerja yang terbaik. Tidak peduli apapun masalah yang menimpa,” tegas Erisman.
Dua kata kunci, solid dan loyal, dikatakan Erisman sebagai gambaran komitmennya saat ini. “Gelombang sekarang tinggi. Kapal tidak boleh oleng. Saya berusaha sekuat mungkin tidak terpengaruh. Semoga sebagai wakil rakyat, Saya tetap bisa menjadi penyalur aspirasi dan bekerja sebaik mungkin,” ujar nya. (yy)