Konsultan Pengawas Ini, Ngaku Wartawan dan Tidak Bersedia Dikonfirmasi

Sikap Arogan Basir Bisa Memalukan Pejabat Konsultan Lainnya.

Padang, AP – Sikap angkuh dan arogansi yang ditunjukan Konsultan Pengawas bernama Basir ini, terhadap sejumlah jurnalis yang ingin mengkonfirmasi terkait pekerjaan pembangunan Rusunawa Nelayan dan MBR Kota Padang, di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Senin (05/09/16), sangat disesali kalangan insan pers. Bodohnya selain angkuh, ia pun juga mengaku seorang Wartawan.

“Tindakan konsultan seperti ini perlu dilaporkan kepada pimpinannya. Apapun ceritanya media itu sebagai mitra dan sosial kontrol yang harus dihargai, jika dia tidak bersedia diwawancarai atau dikonfirmasi silahkan buat laporan tertulis terkait temuan para media di lapangan”, papar Wakil Ketua Lembaga Tinggi Komando Pengendalian Stabilitas Ketahanan Nasional (KPSKN PIN-RI) Prov. Sumbar, Selasa (06/09).

Sikap arogan dan ke-angkuhan Basir itu jelas merupakan sebagai bentuk penghinaan terhadap profesi jurnalis. Wartawan hanya menghimpun, mengkonfirmasi dan menyampaikan terkait berbagai hal tentang pembangunan Rusunawa tersebut. Seharusnya sebagai pejabat yang mengerti hukum, Basir menjawab dengan baik apa yang dikonfirmasi wartawan meskipun jawaban yang ia berikan bernuansa bohong. Bukan malah bersikap arogan dan angkuh,” tegas Anas Leo,

Awalnya, Senin (05/09) para awak media ini berniat konfirmasi terkait banyaknya laporan warga tentang berbagai kejanggalan pada pekerjaan pembangunan Rusunawa Nelayan dan MBR Kota Padang ini, yang dinilai warga tidak transparan. Contohnya, pada papan plang nama, tidak menjelaskan nilai anggaran, nomor kontrak, gambar perencanaan, alamat kontraktor pelaksana dan hal lainnya menyangkut proyek. Sayangnya, dengan gaya angkuhnya, Basir tidak mau dikonfirmasi dan parahnya berlagak ngaku wartawan.

Robby Suhendra, salah seorang pengamat jurnalistik mengatakan, Wartawan mengabdikan diri kepada kesejahteraan masyarakat, dan tidak menyalah gunakan profesinya untuk motif kepentingan pribadinya, dan berjuang melawan siapa saja yang melakukan kejahatan dalam menyalah gunakan jabatan melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan Negara, untuk kepentingan peribadi maupun kelompoknya

Wartawan adalah mata, telinga dan indera masyarakat yang senantiasa tetap menjaga kepercayaan dan meyakinkan masyarakat, jadi dalam satu pemberitaan wartawan, harus akurat dan dapat dipertanggung jawabkan, berimbang dan bebas dari bias negatif, tidak memihak sepihak. Wartawan sangat menghormati hak- hak orang lain yang terkena obyek berita yang akan dipublikasikan, karena setiap orang yang merasa terpojokkan berdasarkan fakta dan data yang akan diberitakan harus diberi hak untuk menjawabnya terlebih dahulu, inilah yang dikatakan konfirmasi terhadapnya, agar pemberitaan itu berimbang.

Jadi setiap aparat pejabat maupun Swasta harus mengerti tentang pekerjaan wartawan, karena wartawan juga dilindungi oleh payung hukum dan mengacu kepada UU Pokok Pers Th.1998 dan Kode Etik Jurnalistik. Jadi menghadapi wartawan ketika hendak dikonfirmasikan sebagai obyek berita yang menyangkut dirinya, harus bersikap jujur dalam menjawab segala pertanyaan yang dilakukan wartawan, agar berita itu menjadi berimbang dan tidak memojokkannya, dan ini satu keuntungan baginya,..walaupun jawabannya itu menyembunyikan kebohongan- kebohongan. Jelas Robby.

Menyikapi sikap arogansi Basir, sejumlah wartawan yang bertugas di Kota Padang mengecam keras tindakan tersebut. Mereka menyesalkan sikap pejabat publik yang tidak siap dikonfirmasi, kecuali jika ia sedang kondisi sibuk.

Salah seorang wartawan yang ikut konfirmasi, menuturkan bahwa Konsultan itu mendingan digeser saja. ”Kalau begini karakter seorang konsultan pengawas, sebaiknya dicopot saja,karena masih banyak yang lebih layak menduduki posisi tersebut,” katanya… Bersambung (Akmal/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *